Melanjutkan bincang-bincang soal mangga….
Setelah kemarin berkenalan sedikit, sekarang tiba waktunya untuk lebih serius.. halaaah…
Untuk mulai membudidayakan mangga, langkah penting yang perlu disiapkan selain lahan adalah bibit. Ada tiga cara untuk menyiapkannya. Yakni, menggunakan biji, okulasi (menempelkan tunas dari batang atas yang buahnya berkualitas ke batang bawah yang struktur akar dan tanamannya kuat), dan pencangkokan.
Untuk pembibitan dengan biji, anda bisa memulainya dengan memilih biji dari mangga berkualitas baik. Setelah dapat, keringkan biji itu. Tapi, tidak perlu dijemur di bawah panas matahari langsung, cukup diangin-anginkan saja.
Sebagai media tanam, siapkan kotak persemaian. Ukurannya kira-kira 100x50x20 cm persegi. Isi kotak itu dengan tanah yang telah dicampur pupuk kandang. Tanam biji tadi disana dengan bagian perut menghadap ke arah bawah, supaya akar tidak bengkok. Jarak antara satu dengan yang lain kira-kira 10-20 cm.
Agar persemaian itu tumbuh dengan baik, taruh naungan dibagian atasnya. Bisa menggunakan plastik atau sisa-sisa tanaman. Kebanyakan yang dipakai adalah batang padi. Tetapi, harus diupayakan agar udara di dalam persemaian menjadi terlalu lembab. Satu lagi, selama persemaian bibit tidak boleh kekurangan air.
Dalam kondisi normal, biji akan mulai berubah menjadi kecambah pada usia tanam kurang lebih 2 minggu. Jika dari satu biji muncul dua tunas, matikan salah satu.
Setelah ketinggian bibit tumbuh kurang lebih 25-30 cm, anda bisa memindahkannya ke polybag. Setelah berusia kurang lebih 4 bulan, lakukan seleksi ulang. Bibit yang lemah dan tumbuh kurang bagus dibuang saja. Anda dapat memindahkan bibit itu ke kebun setelah usianya menginjak 6 bulan.
Selain menggunakan biji, pembibitan juga dapat dilakukan dengan cara okulasi. Tetapi, cara ini hanya dianjurkan bagi yang sudah terlatih. Karena kesulitannya lumayan tinggi.
Caranya, siapkan bibit dari pohon mangga yang berkualitas dan pohon mangga yang memiliki struktur akar dan batang yang kuat. Proses okulasi paling bagus dilakukan pada saat bibit berusia antara 9 hingga 12 bulan dan dimusik kemarau.
Cara yang ketiga adalah pencangkokan. Cara ini paling banyak dipilih, karena tergolong gampang untuk dilakukan. Agar hasil cangkokan bagus, batang yang dicangkok dianjurkan yang telah berdiameter 2,5 cm dan berasal dari tanaman yang telah berusia 1 tahun ke atas.
Caranya, kupas kulit batang yang hendak dicangkok dengan pisau. Panjang sayatan kurang lebih 5 cm. Kemudian balut sayatan itu dengan tanah yang telah dicampur pupuk kandang, dan bungkus dengan sabut kelapa. Kalau tidak ada sabut kelapa, bisa juga dengan plastik. (ibutani)
Social Plugin