Virus (Cucumber Mozaik Virus)
Daun
tanam semangka yang terserang virus ini akan keriting, berkerut dan
tampak bercak kuning. Tanaman semangka yang terserang menjadi tidak
normal pertumbuhannya. Buah semangka pun menjadi abnormal atau kerdil.
Penyakit akibat virus tidak dapat disembuhkan.
Cara menanggulanginya adalah dengan memusnahkan tanaman yang terserang. Cara mencegahnya dengan menjaga kebersihan lahan.
Kudis (Cladosporium cucumerinum)
Serangan
kudis dapat menimbulkan bercak hijau kecoklatan pada buah semangka,
kemudian akan muncul lekukan. Sepintas serangan terlihat seperti kudis
pada manusia. Dari bercak akan keluar cairan seperti getah karet. Selain
menyerang buah, kudis juga menyerang daun semangka.
Pada
daun yang terserang akan muncul bercak berwarna kuning. Pencegahan
dilakukan dengan cara membersihkan kebun dari gulma, menanam varietas
yang tahan terhadap penyakit, dan melakukan rotasi tanaman. Untuk
menghambat serangan kudis digunakan fungisida Manzate atau Ridomil MZ.
Busuk Batang (Botryodiploida theobromae)
Busuk
batang menyerang cabang dan tangkai tanaman semangka. Bagian yang
terserang menjadi berwarna coklat. Setelah itu cendawan akan membentuk
miselium di kulit buah. Bagian tanaman yang terluka sangat rentan
terhadap penyakit busuk batang. Membersihkan lahan dari sampah dan gulma
dapat dilakukan untuk mencegah perkembangan penyakit ini. Fungisida
yang dianjurkan untuk menanggulangi penyakit ini adalah Delsene MX 200
atau Derosal 500 SC.
Embun Tepung (Erysiphe cichoracearum)
Serangan
embun tepung menghebat pada musim kemarau, sedangkan pada suhu rendah
cendawan membentuk konidium. Gejala serangan penyakit ini ditandai
dengan munculnya bercak berwarna putih berbentuk bulat di permukaan
bawah daun.
Semakin
lama bercak semakin melebar hingga seluruh daun tertutupi tepung
berwarna putih. Setelah itu daun menjadi berwarna coklat dan keriput.
Tanaman yang terserang lama-kelamaan akan mati. Tanaman yang terserang
penyakit ini harus dicabut dan dimusnahkan. Pengendalian penyakit ini
dapat menggunakan pestisida Afugan 300 EC atau Calixin 750 EC.
Antraknosa (Colletotrichum lagenarium)
Gejala
serangan ditandai dengan munculnya bercak bulat berwarna kecoklatan
pada daun. Bercak semakin lama semakin membesar, menyatu, dan muncul
bercak kehitaman dengan bagian tengah berwarna putih dan spora yang
berwarna kemerahan. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan sanitasi
lahan dan pengaturan jarak tanam menjadi agak renggang. Serangan
Antraknosa bisa dikendalikan dengan menyemprotkan fungisida Dithane M-45
atau Derosal 60 WP.
Social Plugin