Sistem pertanian vertikultur adalah
sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau
bertingkat. Sementara itu, vertikultur organik adalah budidaya tanaman
secara vertikal dengan menggunakan sarana media tanam, pupuk, dan
pestisida yang berasal dari bahan organik non kimiawi.
Sistem vertikultur merupakan solusi atau jawaban bagi yang berminat dalam budidaya tanaman namun memiliki ruang atau lahan yang sangat terbatas. Vertikultur tidak hanya sekadar kebun vertikal. Namun ide ini akan merangsang seseorang untuk menciptakan khasanah biodiversitas di pekarangan yang sempit sekalipun. Dengan struktur vertikal, akan memudahkan pengguna membuat dan memeliharanya.
Pada kesempatan ini salah
satu warga Kelurahan Patihan Wetan, Kecamatan Babadan mulai Praktek
pembuatan tanaman system ini yang awalnya hanya melihat di jejaring
social ( internet ) kemudian dicoba dan mengenai budidaya vertikultur
dalam pertanian secara singkat dan jelas.
Asal- Usul Vertikultur
Vertikultur berasal dari bahasa Inggris,
yaitu vertical dan culture. Secara lengkap, dibidang budidaya tanaman,
arti vertikultur adalah suatu teknik bercocok tanam diruang sempit
dengan memanfaatkan bidang vertikal sebagai tempat bercocok tanam yang
dilakukan secara bertingkat. Teknik ini berawal dari ide vertical garden
yang dilontarkan oleh sebuah perusahaan benih di Swiss pada tahun 1944.
Popularitas bertanam dengan dimensi vertikal ini selanjutnya berkembang
pesat di negara Eropa yang beriklim subtropis.
Terdapat tiga aspek yang harus
dipersiapkan dalam budidaya tanaman organik secara vertikultur, yaitu:
(1) Pembuatan pralon vertikultur. (2) Penyiapan dan penggunaan pupuk
organik. (3) Penanaman dan pemeliharaan. Pada tulisan ini akan
dipaparkan ketiga aspek tersebut secara singkat dan jelas.
Tujuan
1. Memanfaatkan lahan sempit yang tidak produktif menjadi lahan sempit yang produktif
dengan aplikasi vertikultur.
2. Menghemat pengeluaran dengan cara memiliki tanaman sayuran sendiri.
3. Menambah nilai estetika lahan pekarangan.
4. Dapat sebagaio variasi melengkapi sebagai tiang rumah utama
Alat dan Bahan yg diperlukan
1. Bahan. Bahan yang dipergunakan untuk
program ini adalah benih sayuran, pralon 4 Ø,media tanam siap pakai,
bubuk grajen, pupuk kandang, kompos, kawat, tutup talang, (tutup cat) ,
decomposer, plastik raffia, bibit tanaman siap tanam.
2. Alat. Sedangkan alat yang digunakan
adalah paku, gergaji, solder, sprayer, bak semai, tang,cutter, palu,
meteran, penggaris, gunting.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
Media tanam harus betul-betul tercampur dengan pupuk kompos atau pupuk kandang yang sudah jadi/ masak.
1. Bila untuk usaha pilihanlah komiditi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
2. Bangunan harus diupakan dengan bahan yang relatif murah dan tahan lama.
3. Bangunan diupayakan dengan bahan yang relatif murah dan tahan lama.
4. Pemeliharaan harus intensif, lebih-lebih penyiraman harus rutin.
5. Budidaya ini dilakukan tidak mengenal musim.
6. Lokasi penanaman dipilih yang datar dan di sinar matahari bisa diterima tanaman dengan penuh.
7. Kalau kita berandai-andai, bila
ibu-ibu yang tergabung dalam PKK membuat 1 ( satu ) bangunan paralon dan
ditanami sayuran ( misalnya : cabe,tomat, kemangi, empon-empon atau
tanaman yang disukai oleh ibu-ibu sesuai kebutuhan dapur ) alangkah
bahagianya. Berapa uang yang bisa dihemat oleh para pecinta tanaman
sitem vertikultur ini.
Social Plugin