Cabai sangat akrab dengan masyarakat Indonesia. Hingga ada istilah 'kapok lombok (cabai-Bahasa Jawa). Kapok karena pedasnya, namun ketagihan untuk kembali mengulangnya.
Tetapi, tahukah anda jika sebenarnya cabai bukan tanaman asli Indonesia ?
Menurut sejumlah referensi yang ada, cabai sebetulnya berasal dari Benua Amerika. Ia merupakan salah rempah yang digunakan oleh Suku Indian, pribumi asli benua itu.
Christopher Colombus, orang yang pertama kali menemukan benua itu pada 1492, kemudian membawanya ke Eropa sebagai oleh-oleh. Ternyata, rasanya yang pedas tapi membuat ketagihan itu banyak digemari masyarakat disana.
Cabai pun berkembang pesat di Eropa. Bahkan menjadi salah satu komoditas favorit disana. Penyebaranya meluas dengan sangat pesat. Hanya Dalam kurun waktu setengah abad, cabai telah merambah Afrika , India, Timur Tengah, Balkan, China, Asia dan termasuk Indonesia.
Penyebaran itu seiring dengan pengembaraan para pedagang Portugis. Karena cita rasanya yang khas, cabai pun langsung mendapatkan tempat di hati.
Walau berasal dari Benua Amerika dan dikembangkan secara luas untuk pertama kali di Eropa, cabai ternyata justru berkembang pesat di India. Negara ini mampu mengembangkan beragam jenis species cabai dalam waktu singkat.
India kini menjadi produsen cabai dunia. Produksinya lebih dari satu juta ton per tahun. Pusat produksinya di Pantai Malabar yang telah beroperasi sejak cabai pertama kali dikenalkan oleh Columbus. (ibutani)
Social Plugin