Jamur tiram putih merupakan salah satu jenis jamur yang banyak dibudidayakan. Cara dan media tanamnya pun cukup mudah.
Media tanam yang banyak digunakan untuk budidaya jamur tiram putih adalah serbuk sisa penggergajian kayu. Pada prinsipnya, semua jenis kayu bisa digunakan, sepanjang tidak beracun. Tetapi, yang paling banyak dipakai adalah kayu sengon atau alba.
Agar dapat digunakan sebagai media tanam, serbuk gergaji itu dicampur dengan bahan-bahan tambahan. Yakni, bekatul atau dedak halus, kalsium karbonat atau kapur (CaCO3), gips (CaSO4), pupuk TSP, dan air.
Dengan takaran, 100 kg serbuk gergaji, 15 kg bekatul, 0,5 kg kalsium karbonat, 0,5 gips, 0,5 pupuk TSP, dan air secukupnya.
Disamping itu perlu disiapkan bahan-bahan yaitu kantong plastok tahan panas (ukuran 03 atau 04, 15 x 25 cm atau 17 x 30 cm), karet pengikat, potongan kertas koran, potongan pipa pralon (diameter 1” dan lebar 1 cm). Alat yang digunakan adalah sekop dan cangkul, drum perebus dengan tutup dan sarangan, kompor.
Proses Pengomposan
Sebelum ditanam bibit, bahab-bahan media tanam tersebut di komposkan
terlebih dahulu selama 15 hari dengan tahapan sebagai berikut :
1. Serbuk gergaji yang telah benar-benar kering direndam dengan air bersih
didalam suatu wadah selama 1 malam.
2. Tiriskan (sampai dikepal tidak pecah), selanjutnya tambahkan tambahkan kapur beserta bekaltul dan diaduk sampai rata. Biarkan dalam tumpukan selama 5 hari.
3. Tumpukan diaduk kembali dengan ditambahkan pupuk TSP dan biarkan
selama 5 hari.
4. Bahan diaduk kembali dan tambahkan gips. Biarkan lagi tumpukan itu
sampai 5 hari, maka proses pengomposan telah selesai.
Proses Pembungkusan
Bahan-bahan media tanam yang telah dikomposkan dimasukkan ke dalam kantong plastik. Kantong plastik pada kedua ujung pangkalnya ditekuk kedalam, sehingga setelah diisi dan dipadatkan kantong plastik dapat berdiri seperti botol.
Kantong plastik diisi kurang lebih ¾ bagian, kemudian yang ¼ bagiannya ditekuk ke dalam. Kantong itu harus diletakkan dalam posisi terbalik, bagian yang ditekuk atau dilipat kedalam ditempatkan dibawah.
Proses Sterilisari
Siapkan alat drum perebus beserta perlengkapannya. Sarangan diletakkan
kira-kiran 1/3 bagian drum dari bawah. Isilah drum dengan air bersih kira-kira ¼
bagian drum.
Selanjutnya, nyalakan kompor. Masukan media tanam ke dalam platik besar tahan panas yang menjulur ke atas drum. Proses sterilisasi dengan uap ini dilakukan selama 6 – 8 jam pada suhu 90 – 95 C.
Penanaman Bibit
Setelah proses sterilisasi selesai, keluarkan kantong media tanam dari drum, dibiarkan dingin. Setelah dingin, lakukan proses inokulasi atau penanaman bibit. Masukan bibit dari bagian atas dan tebar secara merata. Setelah itu ikat dengan kencang.
Agar ikatan kuat, ujung plastik dimasukan potongan pralon (cincin), kemudian ditutup dengan potongan kertas koran dan diikat dengan karet gelang. Saat inokulasi sebaiknya jangan sampai melebihi dari 24 jam setelah proses sterlisasi. (ibutani/A. Sritopo-Klaten)
Social Plugin