Mencegah selalu lebih baik dari pada mengobati. Tak terkecuali dalam hal budi daya cabai. Mendeteksi dini hama dan penyakit sejak awal, jauh lebih baik dari pada mengatasinya dengan menyemprotkan pestisida. Selain boros, juga tidak sehat.

Pengamatan penyakit dan hama ini dapat dilakukan sejak benih cabai masih dalam persemaian. Ada beberapa penyakit cabai yang harus anda waspadai.

a. Penyakit

Pertama, rebah semai. Gejalanya tanaman terkulai karena batangnya busuk. Penyakit ini disebabkan cendawan Phytium sp & Rhizoctonia sp. Cara pengendaliannya, tanaman yang terserang dibuang bersama dengan tanahnya. Kemudian mengatur kelembaban dengan mengurangi atap dan jumlah penyiraman.

Kedua, embun bulu. Tandanya, terdapat bercak klorosis dengan permbukaan berbulu pada daun atau kotil. Penyebabnya adalah cendawan Peronospora parasitica. Cara mengatasi penyakit ini sama seperti menanggulangi penyakit rebah semai.

Ketiga, penyakit yang diakibatkan virus. Gejalanya pertumbuhan bibit terhambat dan warna daun pucat. Biasanya, gejala ini akan semakin jelas terlihat ketika tanaman berumur lebih dari 2 minggu. Cara mengatasinya, cabut bibit yang terserang dan bakar.

b. H a m a
Selain penyakit, benih cabai juga rawan terserang hama. Jenisnya beragam, mulai dari kutu daun, daun berkerut, hingga tungau (Polyphagotarsonemus latus).

Pertama, kutu daun persik (Aphid sp.) Hama ini biasanya bersembunyi di bawah permukaan daun bagian bawah atau lipatan pucuk daun. Cara mengatasinya sangat mudah, pijit dengan jari koloni kutu yg ditemukan.

Kedua, hama thrip parvispinus. Gejalanya, daun berkerut dan muncul bercak klorosis. Lapisan bawah daun berwarna keperak-perakan atau seperti tembaga. Biasanya, koloni hama ini berkeliaran di bawah daun dan keluar saat cuaca teduh. Kebanyakan pada pagi atau sore hari.

Ketiga, tungau (Polyphagotarsonemus latus). Ciri-cirinya, daun berwarna kuning kecoklatan menggulung terpuntir ke bagian bawah sepanjang tulang daun. Pucuk menebal dan berguguran sehingga tinggal batang dan cabang. Cara mengatasinya sama seperti pada Aphis dan Thrip. (ibutani)