Bahaya Kompaksi Tanah untuk Pertanian
Kompaksi Tanah adalah bentuk degradasi fisik tanah sebagai kaibat dari pemadatan tanah sehingga aktivitas biologi, porositas dan permeabilitas tanah menurun, kekuatan tanah meningkat dan struktur tanah hancur perlahan-lahan.
Proses pemadatan dapat dimulai dengan roda traktor/alat berat atau dengan berlalunya hewan. Beberapa tanah secara alami padat, tersementasi atau memiliki lapisan tanah yang tipis di atas batuan induk. Tanah bervariasi mulai dari yang cukup kuat untuk menahan beban namun ada juga yang akan mengalami kompaksi walaupun dikenai beban yang ringan.
Pada lahan pertanian yang dibajak tahunan, baik lapisan atas tanah dan lapisan bawahnya bisa mengalami kompaksi tanah. Tanah yang dipadatkana akan membentuk pan atau padas yang disebabkan ban traktor selama membajak (di atas). Lapisan padas sulit ditembus akar, air dan oksigen sehingga merupakan hambatan untuk fungsi subsoil tanah tersebut.
Tidak seperti tanah lapisan atas, tanah dibawahnya tidak mengembang kembali setiap tahun, pemadatan menjadi kumulatif dan dari waktu ke waktu sehingga lapisan padat terbentuk. Penggunaan traktor berat selama membajak dan pemanenan merupakan penyebab utama pemadatan tanah.
Tanah memiliki ruang besar yang disebut pori makro yang dibuat oleh akar tanaman, aktivitas biota dan pengempisan tanah yang disebabkan oleh pengeringan tanah basah. Pori makro ini biasanya terus menerus dan membentuk “jalan raya” untuk udara dan air untuk perjalanan jauh ke dalam tanah. Jadi, pori makro tanah menentukan sifat fisik tanah dan kualitas biologi tanah. Pori makro adalah yang paling rentan mengalami pemadatan tanah.
Hilangnya pori makro dan kesinambungan pori-pori sangat mengurangi kemampuan tanah untuk mengalirkan air dan udara. Kapasitas infiltrasi berkurang sehingga meningkatkan run-off, yang akhirnya menyebabkan erosi, banjir, transportasi nutrisi, dan bahan kimia pertanian ke badan air. Aerasi tanah yang buruk mengurangi pertumbuhan tanaman dan menyebabkan hilangnya nitrogen tanah dan meningkatkan produksi gas rumah kaca melalui denitrifikasi di daerah anaerob. Deformasi agregat tanah dan berat jenis tanah yang lebih tinggi akan meningkatkan kekuatan tanah.
Hal ini membatasi pertumbuhan akar yang dapat mengakibatkan kerentanan tanaman terhadap penyakit. Pemadatan tanah adalah suatu bentuk tersembunyi dari degradasi tanah yang dapat mempengaruhi semua daerah pertanian dan hasil panen menurun secara bertahap dan secara bertahap meningkatkan masalah tentang genangan air. Dampak dari pemadatan tanah akan sangat menonjol dalam tahun dengan periode kering atau basah yang ekstrim. Suatu sumber menyebutkan bahwa kompaksi tanah menyebabkan penurunan hasil tanaman yang mencapai 35%.
Sumber Keluarga Mahasiswa Ilmu Tanah UGM
Social Plugin