Cara Budidaya Cabai Berah di Polybag

Cabai Merah, Photo: pixabay.com

 
Salah satu upaya pemanfaatan lahan pekarangan adalah dengan menanam sayuran dalam pot/polybag asalkan kondisi agroklimatnya terpenuhi. Bertanam cabe dalam polybag diupayakan dalam rangka pemanfaatan lahan pekarangan dan lahan-lahan sempit terutama di wilayah perkotaan sehingga dapat menunjang kebutuhan keluarga. Bertanam cabe dalam polybag relatif mudah dilaksanakan, namun demikian teknis budidaya yang dilaksanakan tetap mengacu pada budidaya cabe secara umum dengan memperhatikan : pemilihan jenis dan varietas benih, persemaian, penyiapan media tanam dan lokasi penanaman.

Pelaksanaan budidaya cabe dalam polybag telah dilaksanakan di BPP Setu dan di Gapoktan Karyajaya Desa Cibening Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi.
Kecamatan Setu berada pada ketinggian 17-41 m dpl dan beriklim hangat dan kering dengan kisaran suhu antara 15-32 0C sehingga cocok untuk budidaya cabe merah.

Urutan budidaya cabe dalam polybag adalah sebagai berikut : Pemilihan benih : Ada jenis cabe yang tumbuh baik saat musim hujan namun kurang optimal saat musim kemarau, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian, pengetahuan mengenai deskripsi dan sifat-sifat jenis dan varietas cabe mutlak diperlukan sebelum kita memutuskan untuk menanamnya. Namun secara umum, tanaman cabe menghendaki kondisi agroklimat seperti yang dijelaskan diatas.

Persemaian : dimaksudkan untuk menyiapkan bibit yang sehat dan kuat sebagai bahan tanam di dalam polybag. Media persemaian terdiri dari pupuk kandang halus dan sekam bakar dengan perbandingan 1 : 1. Media semai dimasukkan  ke dalam koker yang terbuat dari daun pisang dengan diameter 3-4 cm kemudian benih yang telah diperam dimasukkan satu per satu ke dalam koker lalu disiram setiap hari selama 21 hari.

Penyiapan media tanam : Komposisi media tanam terdiri dari tanah : pupuk kandang : sekam dengan perbandingan 1:1:1. Penggunaan sekam bertujuan untuk memperbaiki drainase sehingga air tidak tergenang dalam polybag. Polybag yang dipakai berukuran 35 cm x 35 cm yang telah diberi lubang kemudian media diisi sebanyak ¾ dari volume polybag lalu disiram dan dibiarkan selama 5-7 hari agar media tanam lebih siap.
Penanaman : Bibit yang telah berumur 21 hari sudah siap ditanam dalam polybag. Waktu penanaman pada pagi/sore hari untuk mengurangi penguapan. Bibit ditanam sebatas pangkal batang dengan posisi tegak lurus, tanah disekitar batang dipadatkan agar perakaran lebih kuat kemudian dilakukan penyiraman.

Pemeliharaan : Kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan antara lain : pewiwilan, pengajiran, pengikatan, penyiraman, penyiangan serta pengendalian hama dan penyakit. Pewiwilan dilakukan terhadap tunas samping yang muncul sebelum pembungaan agar tanaman tumbuh besar terlebih dahulu. Apabila tidak ada hujan, penyiraman dilakukan setiap hari sampai umur 2 minggu, setelah itu penyiraman cukup dilakukan 2-3 kali seminggu atau sesuai dengan kondisi kelembaban tanah. Ajir ditancapkan dalam polybag disamping tanaman pada jarak 10 cm dari pangkal batang. Pengikatan dilakukan pada ajir membentuk huruf “ 8 “ sehingga tidak menghambat pertumbuhan batang. Pengikatan dilakukan pada ajir sebanyak tiga simpul setiap tanaman yaitu : dibawah cabang Y pada umur 10-15 hst, diatas cabang Y umur 30-40 hst dan pada waktu pembesaran buah umur pada umur 10 – 15 hari hst, di atas cabang Y umur 30 – 40 hst dan pada waktu pembesaran buah 50 – 60 hst.

Kegiatan yang lain yaitu : Penyiangan, pemupukan dan PHT. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pemupukan yaitu setiap 2 minggu sekali dengan mencabut rumput/gulma di sekitar tanaman cabe. Pemupukan diberikan setiap 2 minggu sekali dengan NPK sebanyak 5 gr/tanaman s/d umur 2,5 bulan. Selain menggunakan NPK, diberikan pupuk daun “growmore” untuk merangsang pertumbuhan bunga dan buah yang diberikan menjelang masa generatif.
Hama yang dominan menyerang adalah kutu daun, thrips dan lalat buah sedangkan penyakit yang timbul diantaranya layu bakteri dan virus mozaik yang menyebabkan stagnasi dan kematian tanaman. Untuk mengendalikan hama lalat buah dapat digunakan perangkap yang telah diolesi oleh lem yang mengandung “ eugenol “ untuk menarik lalat buah yang ditempatkan setiap sudut lokasi pertanaman cabe dalam polybag.

Panen : Pada umur 60 hari setelah tanam, cabe dalam polybag sudah masuk fase generatif yaitu mulai berbunga dan pematangan buah sampai umur 70 hari setelah tanam. Panen pertama dilakukan pada umur 75 hari kemudian panen berikutnya setiap 3 hari sekali.
Kesimpulan :
Menanam cabe dalam polybag cukup mudah dilaksanakan dan tidak memerlukan biaya yang besar. Hal ini merupakan salah satu upaya pemanfaatan lahan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga sekaligus untuk memperindah halaman rumah. Apabila dilakukan secara luas, menanam cabe dalam polybag juga menjanjikan peluang bisnis yang cukup baik, selain menjual cabe kita juga bisa menjual tanaman cabe yang sudah berbuah dengan harga yang pantas. (Materi ditulis oleh : Nani Maryani, SST / THL TBPP Kec. Setu)